Seledri sebenarnya salah satu sayuran yang paling saya hindari di setiap masakan karena baunya yang menyengat dan rasanya yang getir. Namun pada posting saya kali ini saya akan mengungkap fakta dari tanaman yang paling tidak saya sukai tersebut.
Selain sebagai bahan tambahan untuk memasak, seledri ternyata juga bermanfaat sebagai tanaman obat dan dapat juga ditanam di pot sebagai tanaman hias. Tanaman Seledri atau nama ilmiahnya Apium graveolens L
terdiri dari tiga jenis yaitu seledri daun, seledri potongan dan seledri
berumbi. Seledri yang banyak ditanam di Indonesia adalah seledri daun.
Seledri biasanya tumbuh di daerah subtropik seperti Eropa dan Asia pada ketinggian di ata 900 m. Seledri dapat tumbuh pada cuaca yang lembab.
Di indonesia tanaman seledri pertama kali diperkenalkan oleh Belanda saat menjajah Indonesia. Sedangkan di Eropa seluruh bagian dari seledri dapat dimanfaatkan. Mulai dari daun, batang, buah serta umbinya dapat dimanfaatkan.
ada 3 jenis seledri yang dibudidayakan, yaitu:
- Seledri daun (A. graveolens Kelompok secalinum) yang biasa diambil daunnya dan banyak dipakai di masakan Indonesia.
- Seledri tangkai (A. graveolens Kelompok dulce) yang tangkai daunnya membesar dan beraroma segar, biasanya dipakai sebagai komponen salad.
- Seledri umbi (A. graveolens Kelompok rapaceum) yang membentuk umbi di permukaan tanah yang biasanya digunakan untuk membuat sup, semur atau schnitzel. Umbi jenis ini kaya akan provitamin A dan K.
Demikian posting saya mengenai fakta-fakta pada tanaman selledri, semoga bermanfaat bagi pembaca.
0 komentar:
Posting Komentar